Membenci.

Untuk pertama kalinya, aku benci melihat bulan sendirian.
Untuk pertama kalinya, aku benci jika semesta tak menampakkan bintangnya.
Untuk pertama kalinya, aku benci mendapat salam.
Dan untuk pertama kalinya pula, aku membencimu.

Ribuan pasang mata mungkin berbahagia melihat kedekatan dirimu dan dirinya.
Semesta mungkin sedang berpihak dan sepakat untuk mepersatukan.
Tapi perasaanku disini, sungguh dicabik tanpa pernah kau peduli.
Aku benci padamu, hari ini dan seterusnya.
Aku benci karna telah bertemu denganmu ditempat yang tak tepat.
Aku benci menaruh rasa padamu di waktu yang salah.

Semua kini ku benci, termasuk diriku sendiri yang masih saja enggan beralih.
Aku benci mengapa tidak ada jawaban setelah adanya perasaan.
Aku benci mengapa kau tak jua memberi kejelasan.

Aku paham, sangat paham. Bahwa disini hanya aku yang berharap dan hanya aku yang mencinta.
Maka yang paling kubenci dari semua yang sudah terjadi adalah diriku sendiri.
Aku sudah lama membuang waktu untuk seseorang yang bahkan waktunya tak pernah ia prioritaskan untukku.

Kau tetap akan pergi kemanapun membawa setengah hati yang telah kutitipkan.
Percaya atau tidak, aku masih tetap hidup hanya dengan setengah hatiku yang tertinggal.
Tak perlu khawatir.
Setelah kau meninggalkanku, aku akan berusaha untuk bangkit dan pulih sendiri.
Tanpamu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer