Menekan Rasa.
Kepada perasaan yang berulang kali dipatahkan, aku minta maaf telah menjatuhkan begitu banyak air mata untuk mencintai kau yang tak pernah sadar.
Kita tak pernah tau, bagaimana hati kita saling bekerja. Kita tak pernah tau, bagaimana ujung dari rasa di hati saat dua insan telah dipertemukan. Menekan perasaan untuk menyelamatkan pertemanan, adalah hal berat yang aku jalani sendiri kini.
Kali ini aku harus jujur padamu, pada perasaan yang tak bisa lagi kupendam. Aku cemburu melihatmu bersama dia disetiap waktu luang yang kau punya. Dia senantiasa ada untukmu, padahal kau tak tau bahwa aku juga bisa sepertinya. Hanya saja aku harus dihalang oleh jarak yang cukup jauh diantara kita. Tentu, ini sudah membuatku lebih dulu kalah dibanding dirinya.
Kau bilang kau hanya berteman, tapi kau selalu punya waktu berdua dengannya. Aku yang terlalu berlebihan atau memang kau yang benar?
Dari awal aku sudah salah, telah menanam benih cinta dihati. Dan kini ketika berkali-kali kau buat aku sakit, aku tak bisa sama sekali mengakhiri.
Mencintaimu seperti ini sungguh menyiksa batin. Aku tak bisa berbuat banyak selain memperhatikanmu dibalik layar ponselku. Tak ada hal yang bisa ku lakukan selain mengikhlaskan rasa ini untuk menguap bersama rasa kecewa yang begitu dalam.
Aku menyesali semua yang sudah tak bisa lagi ku kembalikan. Sampai kapan aku tenggelam dalam rasa cinta di pertemanan kita? Aku tak akan menunggumu, juga tak akan menunggu yang lain. Bagiku, menerima seseorang yang memang tulus mencintaiku adalah hal yang lebih ku utamakan kini.
Tapi kau harus tau. Jika nanti ternyata kau membuka hatimu untukku, bantu aku untuk meyakinkan hatiku bahwa kau memang benar tulus padaku. Bukan karna iba dan merasa bersalah. Sebab, apa yang sudah kujalani saat ini bukan permainan adanya. Walaupun sebelum ini aku sudah tau, bahwa kau tak akan menjalin hubungan serius dari sebuah pertemanan yang kau rangkai. Maka izinkan aku untuk terakhir kalinya berkata jujur padamu. Bahwa aku mencintaimu, sungguh.
Terima kasih sudah menjadi teman dan tempat terbaikku menumpahkan segala keluh kesah dahulu. Kini semua itu akan ku jadikan kenangan dalam kotak manis yang sudah kusiapkan. Dengan segala keterbatasanku, aku memutuskan untuk tidak lagi mencintaimu. Walau berat tapi harus ku lakukan. Biarlah semuanya menjadi ceritaku, cerita indah yang pernah mencintaimu dalam diam. Semoga kau selalu bahagia bersama apa pilihanmu.
Salam sayangku, untukmu.
Komentar
Posting Komentar