Bersiaplah menemui perasaanku.
Pagi ini matahari masih belum terlihat dan langit masih gelap. Dingin menusuk tulang membangunkan ku dari tidur ternyamanku. Saatnya bersiap-siap untuk menyapa Bumi setelah matahari menampakkan dirinya. Kau, sudah bangunkah disana?
Hari ini jadwal keberangkatanku untuk terbang ke kotamu. Bagaimana? Masih tidak percayakah bahwa aku memang tak main-main dengan omonganku? Sudah percayakah padaku kini? Akupun sama, tak percaya bahwa diriku ternyata senekat ini memilihmu.
Kau mungkin sedang menebak-nebak diriku kini. Akupun tengah candu membuatmu bertanya-tanya tentang diriku. Sederhana saja bagiku membuat semua cerita kita semakin rumit adanya. Aku yang ingin kau sadar akan perasaanku, tanpa aku tau bahwa kau ternyata sadar. Jangankan dirimu, akupun tak mengerti pemahaman seperti apa yang diriku inginkan.
Aku hanya ingin sebelum nantinya benar-benar kehilangan dirimu, kau tau bahwa aku pernah begitu sangat mengharapkanmu menjadi setengah bagian dari jiwa dan ragaku. Inilah alasanku mengapa masih ingin berjuang untukmu selama aku masih diberi kesempatan oleh Tuhan.
Dengan semangat yang membara, ku bawa semua perasaan yang kutanam untuk kepertemukan denganmu. Semoga nanti kau temukan juga setengah jiwamu didiriku. Bersiaplah bercerita semua yang kau lalui selama aku jauh, akan ku dengarkan semuanya.
Aku tau waktumu memang tak banyak. Tapi kebersedianku untuk bertemu denganmu semoga membuatmu bersedia meluangkan waktumu yang tak banyak itu. Aku yakin kita perlu bertemu untuk benar tau bagaimana hati kita sebenarnya. Semoga setelah ini aku tau harus bagaimana bersikap padamu.
Selamat bertemu dengan perasaan-perasaanku. Salam rinduku untukmu.
Komentar
Posting Komentar