Patah hati tak sebercanda ini

Aku fikir hidupmu terlihat lebih bahagia ketika tidak ada lagi aku. Seperti tak ada luka, seperti lebih bahagia dengan kehidupan baru dan orang orang baru disekitarmu.
Aku bahkan masih ingat sampai saat ini, pembicaraan bodoh dan hal hal konyol yang kita lakukan bersama. Tapi sepertinya kamu udah lupain itu semua, ditambah keadaan disekitarmu yang mendukung. Memungkinkan kamu untuk lupa semuanya dengan mudah. Kamu tak tau seperti apa aku disini, hilang arah. Tak mengerti bagaimana perasaan beratakanku. Aku berusaha kuat mengobatinya sendiri, bahkan tak sanggup untuk bertemu hari esok. Tapi disatu sisi, kamu menunjukkan sikap bahagiamu tanpaku. Membuat aku semakin terpuruk disini. Dipulau ini.

Ingat janji kita distasiun waktu itu?
Tgl 28 Januari. Aku masih ingat semuanya. Bahkan bagaimanapun keadaannya, kita tak akan saling meninggalkan.

Hingga sampai saat itu, semua keluar dari mulut masing masing. Tanpa ada pihak yang mau melakukan pembelaan. Inikah yang kamu bilang bahwa kamu lebih cinta diriku dibanding dirimu sendiri?
Bahkan setelah aku meminta maaf dan berusaha untuk perbaikin semuanya, kamu bersifat acuh tak acuh. Masih teringat saat ini.

Dengan banyak pertimbangan, aku pertahankan semuanya tanpa malu dan gengsi seperti perkataanmu. Tapi nyatanya sama sekali tak merubah keputusanmu. Aku berfikir bahwa dengan cara yg aku lakukan itu, aku bisa melihat seberapa besar kamu masih mempertahankanku dengan masalah dan keadaan berat yg udah kita jalanin sama sama. Dan pada akhirnya, aku melihat bahwa tak ada lagi yang ingin kamu pertahankan. Seketika isakan itu keluar sendiri tak terbendung.

Ketika aku melihat semua sikap yg kamu tunjukkan, seketika itu pula aku berfikir bahwa kamu menyengaja untuk menumbuhkan rasa benci didiriku. Untuk membuatku bisa melupakanmu tanpa mengingat janji janji manis yang pernah kamu buat dulu. Waktu akan jawab semuanya.

Ketika kurasa perjuanganku sudah cukup, dan kamu tak kunjung pulang lagi kehati ini. Aku rasa aku tau bahwa kamu tak lagi menganggap hati ini sebagai tempat untuk kamu pulang.