Mencintai Kehilangan (1.2)

Hari ini, dini hari 25 September pukul 01.30 wib.
Tepat stengah jam yang lalu, dia memutuskan untuk benar benar ga ngelanjutin hubungan kita. Aku masih ga percaya, masih ga bisa nerima. Orang yang selama ini aku yakini dan percaya ternyata udah ga sanggup nerusin semuanya. Aku sadar dan tau persis bahwa apapun kesalahan selalu aku yang memulai. Sifat egois dan pemarahku yang dominan selalu ga bisa kekontrol. Bahkan ga mampu menjaga lisanku untuk ga bertindak lebih jauh. Nyatanya semua ga bisa diperbaiki. Aku berusaha menyakinkan tapi ternyata semuanya sia-sia. Mungkin udah terlambat. Aku ingat banget dia pernah bilang jangan sampe kehilangan yang nyadarin kita, dan ternyata aku tepat diposisi itu sekarang.
Aku ga bisa utarain seperti apa perasaanku sekarang, hancur banget. Bahkan aku gatau harus cerita kesiapa karna aku ga sanggup buat ceritain kemama. Tapi aku juga ga sanggup buat nahan semuanya sendiri. Sampai detik inipun perasaanku masih sama, ga pernah berubah.
Aku nyaris ga sanggup untuk berdiri, bahkan memegang pulpel aja tanganku gemeter. Aku sudah berjuang seperti permintaanmu. Dalam hubungan, ga cuma satu yang berjuang, tapi keduanya. Disatu sisi, perjuangan sebelah pihak udah kendor dan mungkin udah ga ada lagi. Tapi aku masih berusaha buat narik semuanya biar seperti awal lagi, walaupun aku tau piring retak gaakan mungkin bisa sama kek sebelumnya. Apalagi retakan itu sampe ada yg tercecer dan hilang, ga bakal utuh.

Ternyata patah hati tak sebercanda ini :'(

Komentar

Postingan Populer